Senam Otak
Tahukah Anda bahwa selain makhluk biologis, manusia juga adalah makhluk kimiawi? Pada kondisi-kondisi tertentu, atas perintah otak, tubuh manusia memproduksi zat-zat kimia. Di samping sebab-sebab alami, produksi dan pelepasan zat-zat kimia tersebut bisa dirangsang melalui rekayasa dengan melakukan Gerakan Senam Otak.
Misalnya pada saat ketakutan atau stres, otak memerintahkan tubuh untuk memproduksi dan mengeluarkan hormon adrenalin. Hormon ini akan memacu detak jantung, memperbesar pupil mata, mengontraksikan otot-otot, dan memasok energi yang sangat besar ke dalam tubuh.
Meski berguna di saat-saat tertentu, produksi dan sekresi adrenalin yang berlebihan dipercaya akan memperpendek usia manusia karena berdampak pada rusaknya sejumlah organ dalam tubuh. Lantas, bagaimana cara untuk mengimbanginya? Di sinilah gerakan senam otak memainkan perannya.
Adrenalin vs Endorfin
Para ahli biologi dan biokimia juga menemukan hormon lain, yakni endorfin, yang memiliki fungsi kebalikan dari adrenalin. Hormon ini akan diproduksi dan disekresi pada saat jasmani dan rohani kita dalam keadaan tenang, tenteram, dan damai.
Kebalikan dari dampak adrenalin, endorfin akan menyegarkan, meremajakan, dan menyehatkan organ-organ dalam tubuh manusia.
Oleh karena itu, endorfin dipercaya dapat memperpanjang usia manusia serta secara alami mengobati berbagai keluhan dalam tubuh manusia. Para ahli juga menemukan cara untuk mendorong produksi dan sekresi hormon ini, yakni melalui relaksasi dan melakukan gerakan senam otak.
Ada banyak metode gerakan senam otak. Salah satunya adalah latihan autogenik yang dikembangkan oleh Johannes Heinrich Schultz (1884 - 1970), seorang psikiater dan psikoterapis berkebangsaan Jerman.
Metode gerakan senam otak ini juga dianjurkan oleh Dr. Shigeo Haruyama, seorang dokter bedah sekaligus pakar pengobatan timur dari negeri sakura.


Latihan Autogenik
Berbeda dengan senam kesegaran jasmani yang banyak menggerakkan anggota tubuh, gerakan senam otak pada latihan autogenik justru sebaliknya. Anda tidak perlu menggerakkan anggota tubuh, melainkan duduk diam dalam keadaan tenang, dan melakukan beberapa teknik otosugesti.
Semua gerakan senam otak dilakukan dengan duduk santai di atas kursi berpenyanggah. Anda harus duduk senyaman mungkin, dan membebaskan pikiran-pikiran yang membenani. Berikut beberapa poin dalam latihan autogenik:
Lakukan latihan autogenik tersebut setiap hari, maksimal sepuluh menit untuk setiap latihan. Semakin Anda sering berlatih, semakin cepat Anda bisa mencapai kondisi relaksasi yang akan mendorong produksi dan sekresi hormon endorfin. Selamat berlatih

Misalnya pada saat ketakutan atau stres, otak memerintahkan tubuh untuk memproduksi dan mengeluarkan hormon adrenalin. Hormon ini akan memacu detak jantung, memperbesar pupil mata, mengontraksikan otot-otot, dan memasok energi yang sangat besar ke dalam tubuh.
Meski berguna di saat-saat tertentu, produksi dan sekresi adrenalin yang berlebihan dipercaya akan memperpendek usia manusia karena berdampak pada rusaknya sejumlah organ dalam tubuh. Lantas, bagaimana cara untuk mengimbanginya? Di sinilah gerakan senam otak memainkan perannya.
Adrenalin vs Endorfin
Para ahli biologi dan biokimia juga menemukan hormon lain, yakni endorfin, yang memiliki fungsi kebalikan dari adrenalin. Hormon ini akan diproduksi dan disekresi pada saat jasmani dan rohani kita dalam keadaan tenang, tenteram, dan damai.
Kebalikan dari dampak adrenalin, endorfin akan menyegarkan, meremajakan, dan menyehatkan organ-organ dalam tubuh manusia.
Oleh karena itu, endorfin dipercaya dapat memperpanjang usia manusia serta secara alami mengobati berbagai keluhan dalam tubuh manusia. Para ahli juga menemukan cara untuk mendorong produksi dan sekresi hormon ini, yakni melalui relaksasi dan melakukan gerakan senam otak.
Ada banyak metode gerakan senam otak. Salah satunya adalah latihan autogenik yang dikembangkan oleh Johannes Heinrich Schultz (1884 - 1970), seorang psikiater dan psikoterapis berkebangsaan Jerman.
Metode gerakan senam otak ini juga dianjurkan oleh Dr. Shigeo Haruyama, seorang dokter bedah sekaligus pakar pengobatan timur dari negeri sakura.


Latihan Autogenik
Berbeda dengan senam kesegaran jasmani yang banyak menggerakkan anggota tubuh, gerakan senam otak pada latihan autogenik justru sebaliknya. Anda tidak perlu menggerakkan anggota tubuh, melainkan duduk diam dalam keadaan tenang, dan melakukan beberapa teknik otosugesti.
Semua gerakan senam otak dilakukan dengan duduk santai di atas kursi berpenyanggah. Anda harus duduk senyaman mungkin, dan membebaskan pikiran-pikiran yang membenani. Berikut beberapa poin dalam latihan autogenik:
- Latihan pembebanan tungkai.
Lemaskan kedua lengan dan kaki Anda. Kemudian tarik napas pelan-pelan sambil mensugesti diri sendiri dengan membayangkan kedua lengan dan kaki Anda menjadi berat.
- Latihan penghangatan tungkai.
Sama seperti pada latihan pembebanan tungkai. Kali ini Anda harus mensugesti diri sendiri dengan membayangkan kedua lengan dan kaki Anda menjadi hangat.
- Latihan penenangan jantung.
Pejamkan mata Anda, tarik napas pelan-pelan, bayangkan jantung Anda berdetak dengan tenang dan teratur sampai Anda bisa merasakan detak jantung Anda sendiri.
- Latihan penenangan napas.
Pada kondisi biasa, kita bernapas secara otomatis tanpa mengendalikannya. Nah, pada latihan ini, Anda diminta untuk mengendalikan tarikan dan hembusan napas Anda. Caranya, tarik napas pelan-pelan dan dalam, tahan sebentar, kemudian hembuskan secara perlahan sampai Anda merasakan bahwa napas Anda berjalan teratur dan tenang.
- Latihan penghangatan perut.
Sama seperti latihan lainnya, Anda diminta untuk bernapas secara perlahan sambil membayangkan bahwa perut Anda menjadi hangat.
- Latihan pendinginan kepala.
Ini adalah latihan penutup. Tetap duduk santai di atas kursi berpenyanggah, tarik dan keluarkan napas secara perlahan sambil membayangkan kepala Anda menjadi sejuk dan nyaman.
Lakukan latihan autogenik tersebut setiap hari, maksimal sepuluh menit untuk setiap latihan. Semakin Anda sering berlatih, semakin cepat Anda bisa mencapai kondisi relaksasi yang akan mendorong produksi dan sekresi hormon endorfin. Selamat berlatih
0 komentar:
Posting Komentar